HIV/AIDS, Gejala dan Cara Penularannya
– HIV adalah kependekan dari Humman Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan dianggap menurun ketika sistem tersebut tidak dapat
lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya menurun (Immunodeficient ) menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak
mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi
tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Orang yang mengidap HIV di dalam tubuhnya disebut HIV + (HIV positif) atau pengidap HIV.
Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa tahun awal tidak akan menunjukkan gejala, akan tetapi mempunyai potensi sebagai sumber penularan terhadap orang lain.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome yaitu suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit
yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS bukan penyakit turunan, akan tetapi suatu penyakit yang didapat atau ditularkan dari satu orang ke
orang lainnya. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS. AIDS
merupakan fase terminal dari infeksi HIV.
Penderita HIV positif adalah seseorang yang telah tertular HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun nampak sehat dan
tidak menunjukkan gejala. Penderita AIDS adalah orang – orang yang telah menunjukkan kumpulan gejala penyakit setelah sekian waktu terinfeksi HIV.
Manusia dengan system kekebalan tubuh yang sehat mampu memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel darah putih
(Limfosit) yang berperan sebagai “tentara” agar tubuh seseorang tetap sehat dan terbebas dari ancaman infeksi. Limfosit bekerja dengan memanggil bala bantuan
limfosit lainnya atu dengan memproduksi antibodi untuk menetralisir benda asing tersebut. Bila seorang telah terinfeksi HIV
maka virus menyerang sel darah putih, khususnya yang disebut CD4. Virus kemudian menyerang CD4 dan merusak system genetikanya sehingga tubuh tidak
lagi memproduksi CD4, melainkan
mereplikasi HIV, kemudian virus tersebut merusak CD4. Demikian terus menerus sehingga jumlah CD4 dalam tubuh berkurang, akibatnya system kekebalan tubuh menjadi turun dan tubuh mudah
terserang infeksi lainnya.
Penularan HIV akan terjadi bila terjadi kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV antara lain
melalui :
Berhubungan seksual dengan
orang dengan HIV positif, baik
secara heteroseksual (lain jenis)
maupun homoseksual (sesama
jenis) tanpa menggunakan
kondom.
Melalui transfusi darah dan
transplantasi organ yang
tercemar HIV.
Melalui alat/jarum suntik atau
alat tusuk lainnya yang tercemar
HIV seperti alat tindik, tattoo,
akupuntur dan lain-lain.
Pemindahan dari ibu hamil ke
janin yang dikandungnya saat
persalinan atau penularan lewat
air susu ibu ke bayinya.
Dari uraian di atas maka terdapat orang – orang yang berisiko tinggi tertular HIV yaitu :
Wanita atau laki-laki yang berganti-ganti pasangan berhubungan seksual beserta pasangannya
Pekerja Seks Komersil dan
pelanggannya
Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar seperti hubungan seks melalui dubur ( anal sex)
Penyalahguna Narkotika dengan
suntikan yang menggunakan
jarum suntik secara bersama.
Sedangkan hal-hal berikut ini tidak
menularkan HIV:
Bersenggolan dengan pengidap HIV.
Berjabat tangan.
Bersentuhan dengan pakaian
atau barang-barang lainnyabekas
penderita HIV.
Penderita HIV yang bersin-
bersin, batuk ataupun membuang
ingus di depan kita.
Berpelukan,Berciuman biasa, bukan deep kiss/ yang menyebabkan lecet.
Melalui makanan dan minuman,
atau makan bersama dengan
pengidap HIV.
Sama-sama berenang di kolam
renang.
Pemakaian WC, wastafel atau
kamar mandi bersama-sama.
Gigitan nyamuk atau serangga
lainnya.
Setelah anda mengetahui hal-hal tersebut "bijaksanalah" serta waspada dalam berhubungan dengan orang yang belum anda kenal, riwayatnya, cara hidupnya, masa lalunya karena tidak mungkin jika ada orang dengan "gangguan sosial/moral" dengan sengaja menularkan virus tersebut kepada anda, sekali lagi saya sarankan "Bijaksanalah dalam Pergaulan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar